George R. Terry
Manajemen perkantoran
adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganosaslan pekerjaan perkantoran,
serta penggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditentukan.
Manajemen Perkantoran
dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
·
Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah
seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan
lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan
Dengan demikian, pada
pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan
petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau
kegiatan. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada
umumnya ialah pekerjaan perkantoran (office work). Yang termasuk
pekerjaan perkantoran diantaranya:
·
mengetik (typing)
·
menghitung (calculating)
·
memeriksa (checking)
·
menyimpan warkat/arsip (filing)
·
menelepon (telephoning)
·
menggandakan (duplicating)
·
mengirim surat (mailing)
·
dan kegiatan lain.
[sunting]Aspek-aspek manajemen perkantoran
Dalam manajemen
perkantoran terdapat berbagai fungsi yang meliputi rangkaian aktivitas antara
lain:
·
Manajemen dan pengarahan
·
Tata laksana/penyelenggaraan
·
Pelaksana secara efisien
·
Manajemen
·
Pengawasan
·
Pengendalian dan pengawasan
·
Pengarahan dan pengawasan
·
Pengarahan
·
Perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian
Faktor-faktor menurut
Edwin Robinson menyebutkan :
·
pegawai
·
Material perlengkapan
·
Persayaratan
·
Metode
Sedangkan fungsi-fungsi
yang terkait lainnya menurut H.Mac Donald (office management) bertalian dengan
6 hal yaitu :
·
Kepegawaian perkantoran (office personel)
·
Metode perkantoran (office methods)
·
Perlengkapan perkantoran (office equipment)
·
Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical
factor)
·
Biaya perkantoran (office costs)
·
Haluan atau kebijakan perkantoran (office
policies)
Perincian selengkapnya
mengenai cakupan bidang kerja dalam manajemen perkantoran oleh Charles O Libbey
meliputi :
·
ruang perkantoran (office space)
·
komunikasi (communications)
·
kepegawaian kantor (office personnel)
·
perabotan danperlengkapan kantor (furniture
and equipment)
·
peralatan dan mesin (appliance and machine)
·
perbekalan dan alat tulis (supplies and
stationery)
·
metode (methods)
·
tata warkat (records)
·
kontrol pejabat pimpinan (executive controls)
Tujuan manajemen
perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yang berjudul Office
Management and Control, yaitu[1]:
·
Memberikan semua keterangan yang lengkap dan
diperlukan siapa saja, kapan dan di mana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan
perusahaan secara efisien
·
Memberikan catatan dan laporan yang cukup
dengan biaya serendah-rendahnya.
·
Membantu perusahaan memelihara persaingan.
·
Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat
·
Membuat catatan dengan biaya minimal
Kegiatan manajemen
administrasi antara lain :
1.Pengadministrasian seluruh kegiatan
2.Menginventarisasi peralatan kantor
3.Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan
manajemen.
4.Melakukan pengasr
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_administrasi_perkantoran
HAKIKAT DAN PENGERTIAN PELAYANAN PRIMA
pelayanan
prima (excellent service) adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengankata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan
yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah
suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.
Dalam pelayanan prima terdapat dua elemen yang
saling berkaitan, yaitu pelayanan dan kualitas. Kedua elemen tersebut sangat
penting untuk diperhatikan oleh tenaga pelayanan (penjual, pedagang, pelayan,
atau salesman). Konsep pelayanan prima dapat diterapkan pada berbagai
organisasi, instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.
Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu negara tercermin dari
satandar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Negara-negara
yang tergolong miskin pada umumnya kualitas pelayanan yang diberikan di bawah
standar minimal. Pada negara-negara berkembang kualitas pelayanan telah
memenuhi standar minimal. Sedangkan di negara-negara maju kualitas pelayanan
terhadap rakyatnya di atas standar minimal.
Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan yang dikemukakan
oleh para ahli. Dan dari sejumlah definisi tersebut
terdapat beberapa kesamaan, yaitu:
1. kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan
2. kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
3. kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa,
manusia, dan lingkungan
4. kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Vincent Gespersz menyatakan bahwa kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi
sebagai berikut:
a. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses.
b. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kepetatan pelayanan.
c. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku bisnis.
d. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan keluhan
pelanggan.
e. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang melayani
serta fasilitas pendukung lainnya.
f. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempatpelayanan, tempat parkir, ketersediaan
informasi, dan petunujuk/panduan lainnya.
g. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan, ruang
tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi, dan lain-lain.
Motivasi
kerja sangatlah penting bagi Anda baik yang ingin bertahan di karir
tertentu, untuk mengembangkan karir, bahkan untuk pancapai jenjang karir
tertinggi. Tanpa motivasi kerja tidak mungkin Anda mendapatkan prestasi
kerja yang tinggi yang akan berimbas pada kemajuan karir Anda.
Orang-orang
yang sukses dalam karir adalah mereka yang memiliki motivasi kerja.
Jika seseorang yang memiliki keterampilan begitu memukau, artinya dia
memiliki motivasi tinggi untuk menguasai keterampilan itu. Jika
seseorang yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat,
artinya dia memiliki motivasi kerja yang tinggi. Termasuk mereka yang
selalu disiplin bekerja, karena motivasi kerjanya yang luar biasa.
Persaingan
kerja bukanlah hal yang mudah. Setiap tahun, akan muncul ribuan tenaga
kerja baru yang siap menggantikan posisi Anda. Belum rekan kerja, para
pelamar yang datang dari luar negeri, bahkan keryawan di perusahaan
pesaing pun bisa mengancam karir Anda jika Anda tidak mampu
mempertahankan kinerja yang baik. Jadilah yang terbaik, pertahankan
motivasi kerja Anda.
Tentu saja ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan di sebuah perusahaan.
Pertama,
faktor kebijakan perusahaan. Melipui gaji, tunjangan, dan pensiun.
Dampaknya terhadap motivasi kerja biasanya hanya sekedar untuk bertahan.
Tidak memberikan dampak yang begitu besar dalam peningkatakn kinerja.
Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan masalah gaji, pensiun,
dan tunjangan untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan kinerja
terbaik. Kecuali, jika perusahaan mampu memberikan gaji selangit, jauh
diatas rata-rata gaji, mungkin akan memiliki pengaruh.
Kedua,
faktor imbalan atau reward. Jika dikelola dengan baik, sistem imbalan
atau reward terhadap karyawan yang berprestasi akan memberikan dampak
yang besar untuk peningkatan motivasi.
Ketiga,
faktor kultur perusahaan. Nah, yang ini, jangan dianggap sepele. Meski
terlihat sederhana, tetapi masalah kultur perusahaan bisa memberikan
dampak yang besar dalam peningkatan motivasi kerja. Kultur-kultur yang
mengedepankan rasa hormat, kebersamaan, kejujuran, dan keakraban akan
meningkatkan motivasi kerja cukup signifikan.
Keempat,
faktor kondisi mental karyawan itu sendiri. Ini yang terpenting. Jika
seorang karyawan yang memiliki mental yang kuat, dia akan tetap memiliki
motivasi kerja meski ketiga faktor diatas kurang mendukung. Mereka
memiliki pikiran jauh ke depan. Pandangannya tidak sempit hanya saat ini
saja. Mereka memiliki jiwa besar untuk tetap memberikan kontribusi
sebaik mungkin. Sayangnya, faktor ini kadang terlewatkan baik oleh
karyawannya sendiri maupun oleh perusahaan.
Nah,
bagi Anda seorang karyawan, apakah Anda sibuk menuntut tiga faktor
pertama tadi atau sibuk mengembangkan diri menjadi seorang karyawan
dengan motivasi kerja tinggi? Anda bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik jika kualitas diri Anda lebih baik. Namun, itu tidak akan tercapai
jika Anda hanya sibuk menuntut. Fokuslah pada diri Anda untuk menjadi
lebih baik dan Anda akan mendapatkan yang lebih baik